Usaha keras DR.Drs Suprapto Ma’at Apt MS meneliti obat herbal selama bertahun-tahun walhasil membuahkan hasil cemerlang. Risetnya perihal manfaat ekstrak meniran (phyllanthus niruri) sudah mendapat pengakuan secara luas sehingga ia mendapat penghargaan BJ Habibie Technology Award 2008.

Habibie Center memberikan penghargaan terhadap lelaki tersebut atas jasa serta prestasinya melalui riset aplikatif tanaman meniran untuk Stimuno. Baca juga beragam informasi seputar manfaat stimuno untuk anak usia balita disini. Habibie Award dikasih dalam rangka mendorong serta menggerakkan percepatan sumber daya manusia dan memberikan apresiasi bagi mereka yang aktif serta berjasa dalam menemukan, memaksimalkan kegiatan iptek yang inovatif serta signifikan.

Khasiat ekstrak meniran sebelumnya sudah teruji secara praklinis pada mencit dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Kemudian dalam kurun sebagian tahun, dengan bantuan produsen farmasi PT Dexa Medica, Suprapto melakukan uji klinis di bermacam rumah sakit.

Sebelum meneliti herbal, DR Suprapto sebelumnya banyak berkecimpung di dunia bioteknologi dan menjadi otak lahirnya pelbagai vaksin penting, seperti vaksin penyakit mulut dan kuku, vaksin anthrax, serta vaksin brucella. Tetapi, kemudian dia beralih ke bidang yang juga tak jauh dari vaksin, yakni ilmu immunologi. Dia kemudian gencar meneliti khasiat beraneka tanaman, seperti meniran serta tumbuhan obat lain seperti waluh jipang (Sechium edule) yang berguna menurunkan hipertrigliseridemia, daun jambu biji (Psidium guajava) yang berguna membenarkan permeabilitas pembuluh darah dan menyelesaikan DBD.

Dalam pandangannya, penelitian obat herbal sangatlah prospektif sebab Indonesia yaitu negara terkaya di dunia dalam keanekaragaman bilogis."Kita kaya bahan alam, semuanya dapat digunakan untuk obat tradisional," tuturnya.

Penanggung jawab toko obat Petrokimia Gresik semenjak 1982 itu pun menegaskan penelitian obat tradisional sebaiknya difokuskan pada tipe terapi yang belum banyak dikerjakan bahan kimia. Ini betul-betul penting agar tarif penelitian yang dikeluarkan tak sia-sia, selain membikin obat herbal lebih kompetitif serta lebih menguntungkan dari sisi ekonomis.

"Oleh karena itu saya berpikir, satu-satunya obat tradisional yang tidak bisa disaingi obat kimia yakni obat yang bisa mengutak-atik sistem imun yang dikenal immnunomodulator," ujarnya.